dua hari berlalu setelah kau mengucapkan kata cinta untukku. sungguh senang kala itu ternyata tak hanya aku, kaupun juga begitu. Tapi sampai detik ini kau tak kunjung juga memintaku menjadi pacarmu. Pulang sekolah ini ku masih berdiri di perempatan dekat sekolah menunggu mu yang biasa pulang lewat sini. Hanya untuk melihat sinar wajahmu siang ini, tapi kau tak kunjung datang. Sudah lewat dari seperempat jam dari waktu biasa kau lewat. Ini bukan keberuntunganku.
"Ita, kayanya aku suka deh sama Tomi..." apa? Apa pendengaranku tidak salah? Oh tentu tidak dia mengeja dengan benar T-O-M-I. Lelaki yang ku tunggu kemarin. "ohya? Ciecie, udah kejar dong ris"ita berbicara semakin memanasi kupingku. "tapi Tomi deket banget dan kayanya mau ngincer dia" aku melirik. Ya! Dia menunjukku. Aku! Dan aku mengejar dia juga ah,sungguh cinta yang rumit.
*
aku termenung menerawang menembus lembaran buku yang seharusnya ku baca untuk ulangan besok. Tapi tak bisa bayang2nya masih melekat dalam pikiranku dan aku tak bisa melepaskannya. Aku galau. Haruskah aku menunjukan cintaku pada Tomi sebelum Eris melepas peluru cintanya dan mereka merajut tali kasih sebagai kekasih. Atau haruskah aku merelakan cintaku yang baru 3hari yang lalu mendapat titik terang?
Aku gelisah dalam malam kesendirianku. Ita temanku tapi aku tak mungkin bercerita padanya. Dia tentu akan lebih sulit. Antara membantuku atau membantu Eris. "aku suka padamu, aku bergetar kala memegang tanganmu walau kita hanya bermaafan" kata2mu Tomi, menggantungkan pikiranku akan ulangan yang besok harus kutempuh.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar